logo

Tentang Kenting Tai Situpa

01.jpg

Silsilah para Kenting Tai Situpas ditelusuri sebagai satu dari murid utama Buddha Gautama, yaitu Bodhisattva Maitreya. Sejak saat itu saat itu telah terjadi serangkaian inkarnasi yang sukses, yang pencapaiannya dicatat dalam sejarah Sansekerta, China dan Tibet, silsilah langsung yang berlanjut sampai hari ini.

 

Kecuali kedua belas inkarnasi yang bergelar sebagai Kenting Tai Situ sampai saat ini, berdasarkan beberapa catatan bersejarah dan khususnya thanka yang di gambar secara pribadi oleh Kenting Tai Situpa ke 8 Chokyi Jungne, yang yang baru-baru ini terungkap selama renovasi Biara Palpung, silsilah tersebut juga berisi inkarnasi seperti Dombipa, Sri Singha, Darikapa, Marpa, Taranatha dll., totalnya 17 inkarnasi seperti yang tercantum di papan kanan.

 

Inkarnasi yang berharga dan agung tersebut telah mengungkapkan banyak pencapaian dan pencerahan yang luar biasa.  Dombipa dan Darikapa, keduanya adalah salah satu dari 84 Mahasiddha di India. Sri Singha diperkirakan sebagai emanasi dari Manjushri.

 

Taranatha dianggap dianggap tidak lain adalah Manjushri dan dinyatakan sebagai bodhisattva tingkat kesepuluh, dan dia adalah pemegang garis keturunan Shangpa Kagyu dan transmisi Kalachakra.

 

Marpa terkenal sebagai bapak pendiri Garis Keturunan Kagyu di Tibet kuno, yang menjadi sumber dari sejumlah besar guru yang ulung.

 

Dalam tradisi Buddhisme Tibet, Kenting Tai Situpa dianggap sebagai emanasi Bodhisattva Maitreya dan Guru Padmasambhava (Guru Rinpoche). Itu berarti pencapaian inkarnasi Kenting Tai Situpa sangat mirip dengan kedua Bodhisattva ini.

 

Sebagian besar inkarnasi ini diperkenalkan di situs web ini.

 

 

Catatan Khusus : 

Beberapa biografi dari inkarnasi, khusunya yang tidak bergelar Kenting Tai Situpa, adalah dari Simhanada --- The Lion's Roar of Mahayana Buddhism (http://www.simhas.org/) yang menulis dan mengedit biografi tersebut melalui wawancara dengan Kenting Tai Situpa ke 12 dan mereka mengumpulkan data yang terhubung dan dari Palpung Sherabling.